Pendidikan tentang pentingnya pola makan sehat perlu ditingkatkan di sekolah-sekolah dan komunitas. Remaja perlu diberi pemahaman yang lebih baik tentang manfaat nutrisi yang tepat dan cara mengintegrasikan makanan sehat ke dalam gaya hidup mereka sehari-hari. Modul berjudul Nutrisi untuk Kesehatan Remaja, disusun oleh dr. Irma Sri Hidayati, M.Sc., Sp.A dari Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FK-KMK UGM dan RSUP Dr. Sardjito, agar remaja dapat mengakses informasi yang tepat dari ahlinya.

Remaja mengalami pertumbuhan fisik, perubahan psikologis dan sosial yang signifikan, sehingga pemenuhan kebutuhan gizi merupakan hal yang penting. Nutrisi yang cukup akan mendukung tercapainya pertumbuhan linear yang sesuai dengan usia dan berat badan yang ideal. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi remaja adalah kecenderungan untuk mengonsumsi makanan cepat saji. Makanan ini cenderung kaya akan lemak jenuh, gula tambahan, dan garam, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Beberapa masalah nutrisi yang kerap kali ditemukan pada remaja adalah gangguan makan, obesitas, gizi kurang atau gizi buruk, anemia, dan beberapa masalah penceranaan seperti gastritis dan sembelit. Penilaian status pertumbuhan dan status gizi pada remaja dapat dilihat menggunakan tinggi badan menurut umur (TB/U), berat badan menurut umur (BB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), dan indeks massa tubuh (IMT) menurut umur (IMT/U). Penilaian-penilaian tersebut dapat menunjukkan apakah remaja tersebut memiliki gizi yang kurang, cukup, atau bahkan berlebih.

Beberapa solusi yang dapat diaplikasikan untuk mengatasi masalah gizi pada remaja yaitu mengonsumsi aneka ragam pangan, membiasakan perilaku hidup bersih, melakukan aktivitas fisik secara rutin, dan memantau berat badan dan tinggi badan secara teratur. Pedoman Gizi Seimbang (2014) merupakan pedoman diet resmi dari Kementerian Kesehatan terbaru yang menggantikan Pedoman Umum Gizi Seimbang dan atau 4 sehat 5 sempurna. Aktivitas fisik yang dapat dilakukan oleh remaja yaitu berupa kegiatan aerobik seperti jalan cepat, berlari, dan bersepeda minimal 3 kali per minggu.

Dengan upaya bersama ini, akan terbangun fondasi kesehatan yang kuat selama masa pertumbuhan para remaja. Melalui perubahan kecil dalam pola makan dan gaya hidup, dapat tercipta generasi yang lebih sehat dan lebih bugar untuk masa depan yang lebih baik.

Ketua pengurusan HKI modul, dr. Sri Awalia Febriana, M.Kes, Sp.DVE, Subsp. DAI, PhD, menyambut secara antusias atas HKI ini, kata beliau, “Modul yang telah diberikan kepada MAN 1 semoga dapat bermanfaat kepada seluruh siswa dan mungkin dapat disimpan di UKS.” dr. Irma Sri Hidayati, M.Sc., Sp.A sebagai ketua tim penyusun modul juga mengatakan, “Modul ini dapat memberikan pengetahuan kepada siswa agar dapat memilah nutrisi yang dikonsumsi sejak dini.”

Gambar 1. Dokumentasi mengenai modul yang telah diserahkan kepada salah satunya ke MAN 1 Yogyakarta

Keyword: Nutrisi, Remaja, Sehat, Gizi Seimbang, SDGs 3, SDGs 4, SDGs17