Salah satu staf Departemen DV, dr. Nurwestu Rusetiyanti, M.Kes., Sp.D.V.E, Subsp.Ven., berpartisipasi dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat Komunitas Sadar Sehat Wisata tentang Pengolahan Sampah Menjadi Ecoenzym yang merupakan kerjasama AHS UGM, FK-KMK UGM, dan RSA UGM yang telah terlaksana pada hari Senin, 24 Juni 2024 pukul: 08.00 – 13.00 WIB, tempat: Balai Pertemuan Sosromenduran.
Wisata kesehatan atau health tourism merupakan perjalanan seseorang atau kelompok orang dengan tujuan untuk mencari pelayanan kesehatan. Bentuk dari wisata kesehatan tersebut tidak hanya berpusat pada kesehatan fisik namun juga kesejahteraan mental dan spiritual, serta kapasitas individu dalam memenuhi kebutuhan dan fungsinya untuk menjadi lebih baik bagi dirinya maupun masyarakat. Wisata kesehatan merupakan perpaduan dari medical tourism dan wellness tourism. Medical tourism didefinisikan sebagai suatu perjalanan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan baik berupa pengobatan maupun pemeliharaan kesehatan lainnya. Sedangkan wellness tourism merupakan suatu perjalanan dengan tujuan untuk membuat tubuh menjadi lebih sehat melalui pengobatan atau kegiatan pelayanan kesehatan tradisional sesuai dengan budaya dari suatu wilayah/negara.
Sebagai bentuk dari persiapan pengembangan wisata kesehatan di Yogyakarta, pemerintah DIY berupaya meningkatkan pengelolaan obat tradisional dan jamu yang merupakan salah satu pilar dari wellness tourism. Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta akan melakukan pengembangan komunitas sadar desa wisata. Pada kesempatan ini, pengembagan wellness tourism dilaksanakan di Kelurahan Sosromenduran.
Produk dari ekoenzim bisa dijadikan produk unggulan yang unik dari Sosromenduran. Cairan Ekoenzim kaya akan manfaat meliputi bahasa pembersih kompor, piring, pakaian, lantai, rambut, badan, dan hand sanitizer. Sedangkan ampas ekoenzim dapat dimanfaatkan sebagai pengharum mobil. Produk final dari ekoenzim yang diolah dapat dijual dan digunakan sebagai pembersih penginapan-penginapan, yang meliputi 80% dari Kampung Wisata Sosromenduran, yang akan menunjang aspek ekonomi warga Sosromenduran.
Pesan dari dr. Nurwestu Rusetiyanti, M.Kes., Sp.D.V.E, Subsp.Ven., “Semoga acara ini dapat berguna bagi warga Sosromenduran pada khususnya, dan masyarakat DIY pada umumnya. “ dr. Sri Awalia Febriana, M.Kes, Sp.DVE, Subsp.DAI, Ph.D juga menambahkan, “Usaha pengembangan komunitas sadar sehat wisata di Sosromenduran diharapkan dapat diimplementasikan oleh warga.”
Gambar 1. Dokumentasi kegiatan Pengembangan Komunitas Sadar Sehat Wisata di Sosromenduran
Penulis: Agnes Rosarina Prita Sari
Keyword: Sadar Wisata, Sosromenduran, ekoenzim, SDGs 4, SDGs 3, SDGs 17