Infeksi menular seksual (IMS) membutuhkan perhatian khusus pada orang dengan HIV (ODHIV). ODHIV memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena IMS karena sistem kekebalan tubuh yang melemah, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit seperti sifilis, gonore, kutil kelamin, dan IMS lainnya. Pengelolaan dan pencegahan IMS secara tepat penting bagi ODHIV guna meminimalisir risiko komplikasi kesehatan yang lebih serius. Selain risiko yang lebih tinggi, ODHIV juga menghadapi tantangan tambahan dalam mengelola IMS. Stigma sosial yang terkait dengan HIV/AIDS juga dapat mempersulit ODHIV untuk mencari perawatan yang tepat. Oleh karena itu, pendekatan holistik yang mencakup pengawasan rutin, edukasi, serta dukungan psikososial sangat penting dalam mengelola kesehatan seksual mereka.

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang penyakit IMS bagi ODHIV, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta telah melaksanakan kegiatan Update Knowledge IMS bagi ODHIV pada hari Jumat, 19 Juli 2024, pukul 13.00 – 14.30 WIB, di Aula I Lantai 3 Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Staf Departemen Dermatologi dan Venereologi FK-KMK UGM, dr. Alessandro Alfieri, M.Med.Sc., Sp.D.V.E, turut terlibat sebagai narasumber pada kegiatan tersebut dengan membawakan materi bertajuk “Pengetahuan dasar IMS”. Peserta pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ODHIV dan perwakilan-perwakilan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang HIV/AIDS. Kegiatan berjalan dengan lancar dan disambut dengan antusiasme peserta untuk meningkatkan pengetahuan terbaru tentang IMS pada ODHIV.

“Melalui kegiatan seperti ini, ODHIV bisa mendapatkan informasi terkait IMS yang terpercaya dan terkini, langsung dari tenaga kesehatan dan Dinas Kesehatan. Sehingga harapannya pengetahuan terhadap IMS pada ODHIV dapat meningkat dan mereka dapat lebih aware terhadap IMS.”, kata dr. Alessandro Alfieri, M.Med.Sc., Sp.D.V.E selaku salah satu narasumber yang diundang oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pada kegiatan ini. Inisitatif pemerintah, organisasi non-profit, dan lembaga kesehatan perlu terus bekerja sama untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan aksesibilitas layanan kesehatan yang inklusif bagi ODHIV. Dengan demikian, ODHIV dapat lebih sadar akan resikonya, beralih menuju gaya hidup yang lebih sehat dan memperoleh perawatan yang tepat waktu dan berkualitas. dr. Endang Sri Rahayu selaku kepala seksi pencegahan pengendalian penyakit menular dan imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta menambahkan, “Diseminasi pengetahuan ini tidak hanya penting untuk teman-teman dengan HIV tetapi juga untuk dokter-dokter fasilitas primer yang juga menghadapi kasus-kasus ini.”

Gambar 1. Dokumentasi kegiatan Update Knowledge IMS bagi ODHIV di Aula I Lantai 3 Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta

Keyword: Pengabdian Masyarakat, Infeksi Menular Seksual, Edukasi, ODHIV, ODHA, SDGs 3, SDGs 4, SDGs 17