Skabies merupakan penyakit infeksi parasit Sarcoptes Scabiei yang menyebabkan penderitanya merasakan gatal yang berlebih. Skabies biasanya menularkan komunitasnya juga dikarenakan kontak erat fisik. Video mengenai tatalaksana skabies ini dibuat oleh Departemen Dermatologi, Venereologi dan Estetika Fakultas Kedokteran, Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat UGM dengan harapan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit skabies.

Gejala yang paling sering muncul dari penyakit skabies merupakan gatal hebat pada sela jari yang dirasakan waktu malam hari. Sehingga menyebabkan penderita skabies tidak bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik pada malam hari. Seringkali skabies ditemukan bersamaan pada komunitas masyarakat yang tinggal berdekatan atau padat; seperti contohnya di pondok atau asrama.

Skabies sendiri memiliki 2 subtipe yaitu skabies klasik dan skabies krustosa. Subtipe skabies krustosa menyerang lebih kepada pasien yang memiliki defisiensi imun berat bisa karena terapi ataupun penyakit lain. Penegakan diagnosa dari skabies bisa dilakukan dengan anamnesa yang baik, pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang.

Pengobatan atau tatalaksana skabies adalah dengan penggunaan skabisida yang efektif untuk segala stadium Sarcoptes Scabiei; dan pengobatan tidak hanya untuk pasien namun juga komunitas yang kontak erat dengan pasien. Pengobatan yang paling umum adalah pengunaan Permethrin 5% untuk seluruh badan dan didiamkan selama 8-14 jam. Pengobatan ini tidak perlu diulang setiap hari, cukup diulang setelah 7 hari jika diperlukan. Hal yang tidak kalah penting dalam tatalaksana skabies adalah edukasi kepada pasien mengenai cara pengobatan yang benar terhadap skabies, dekontaminasi pakaian dan alas tidur dan edukasi untuk pengobatan terhadap komunitas maupun masyarakat yang kontak erat dengan pasien dan memiliki keluhan yang serupa.

Dengan adanya video singkat Tatalaksana Skabies ini, diharapkan masyarakat bisa lebih paham terhadap penyakit skabies. Masyarakat bisa lebih cepat memutus rantai penularan dalam skabies. ”Semoga dengan adanya video ini, dokter umum dapat lebih terampil dalam melakukan edukasi pada pasien dengan skabies, ” kata dr. Agnes Rosarina Prita Sari, M.Phil, Sp.DVE.

Gambar 1. Video mengenai skabies oleh DV UGM dalam diakses pada channel DV UGM di Youtube

Penulis: dr. Sarastia Alexandri Napitupulu, dr. Yosua Herdyanto

Editor: dr. Agnes Rosarina Prita Sari

Keyword: Skabies, Kudis, Kutu, Tungau, Gatal, Pondok, Pesantren, Kulit Gatal, SDGs 3, SDGs 4, SDGs17