Pada Kamis, 20 Februari 2025, peserta PPDS Dermatologi, Venereologi, dan Estetika, dr. Nadia Nur Asifa, berkesempatan melakukan presentasi daring kasus klinis pada ajang Grand Rounds yang diadakan oleh Asian Society of Pediatric Dermatology dengan judul presentasi Two Cases of Pachydermoperiostosis from Indonesia. Turut hadir pada acara ini staf Departemen Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran, Keperawatan, dan Kesehatan Masyarakat (FK-KMK), Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. med. dr. Retno Danarti, Sp.D.V.E, Subsp.D.A, yang ikut berdiskusi bersama dengan dokter-dokter pakar kesehatan kulit anak dari Asia.

Presentasi yang dibawakan oleh dr. Nadia menjelaskan dua temuan kasus dengan diagnosis pachydermoperiostosis secara komprehensif, mulai dari keluhan pasien, riwayat keluarga, proses penegakan diagnosis, hingga tatalaksana. Prof. Retno menyoroti pada kasus ini bahwa walaupun penegakan diagnosis cukup mudah dengan tanda dan gejala klinis yang spesifik, tatalaksana dari sisi dermatologi cukup terbatas dan memerlukan kolaborasi dengan rekan sejawat dari bidang spesialisasi lain terutama bedah plastik. Salah satu moderator diskusi, Clinical Associate Prof. Mark Koh, juga menyarankan dilakukannya analisa mutasi genetik pada salah satu pasien beserta dengan anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama. Prof. Retno merespon investigasi genetik masih dalam proses pengerjaan.

Kegiatan diskusi kasus klinis ini selaras dengan Sustainable Development Goal (SDG) nomor 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan 4 (Pendidikan Berkualitas).

Gambar 1. Presentasi Grand Rounds yang diadakan Asian Society of Pediatric Dermatology oleh dr. Nadia Nur Asifa dan Prof. Dr. med. dr. Retno Danarti, Sp.D.V.E, Subsp.D.A dari Departemen Dermatologi dan Venereologi

Keywords: SDG 3, SDG 4, Asian Society of Pediatric Dermatology, ASPD

Penulis: Wega Wisesa Setiabudi