Dalam rangka minggu kesadaran infeksi menular seksual (IMS) 2025, staf Departemen Dermatologi dan Venereologi (DV), dr. Alessandro Alfieri, M.Med.Sc., Sp.D.V.E., diundang untuk menjadi narasumber dalam kegiatan diskusi interaktif “Sexually Transmitted Infection (STI) Awareness Week: Get Yourself Tested (GYT)”. Kegiatan tersebut diadakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) bersama Kelompok Studi Infeksi Menular Seksual Indonesia (KSIMSI) dan disiarkan langsung melalui akun Instagram Perdoski pada tanggal 28 April 2025.

Pada kegiatan ini, dr. Alessandro berkesampatan untuk memberikan pengertian umum mengenai IMS bersama dengan narasumber lain. Walaupun penularan IMS didominasi dengan kontak seksual, tidak menutup kemungkinan penularan dapat terjadi melalui darah seperti dari ibu hamil ke janin. Kelompok usia yang saat ini mengalami peningkatan penderita IMS di Indonesia adalah remaja dan anak usia di bawah 15 tahun. Oleh karenanya, pendekatan pencegahan melalui edukasi menjadi sangat penting untuk dilakukan dengan mengedepankan budaya dan lingkungan lokal.

Peran dr. Alessandro sebagai narasumber dalam kegiatan diskusi interaktif ini merupakan salah satu bentuk usaha sosialisasi informasi mengenai IMS dan selaras dengan Sustainable Development Goal (SDG) nomor 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan 4 (Pendidikan Berkualitas).

Gambar 1. Staf Departemen DV, dr. Alessandro Alfieri, M.Med.Sc., Sp.D.V.E., menjadi narasumber dalam kegiatan diskusi interaktif “Sexually Transmitted Infection (STI) Awareness Week: Get Yourself Tested (GYT)” yang diadakan oleh Perdoski

Keywords: SDG 3, SDG 4, IMS

Penulis: Wega Wisesa Setiabudi