Residen Dermatologi, Venereologi, dan Estetika (DVE) dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK), Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Rizka Fauziyah dan dr. Stella Adevita, menampilkan poster penelitian dalam acara “International Leprosy Congress (ILC) 2025”. Kongres yang mengusung tema “Towards a World with Zero Leprosy” tersebut diselenggarakan pada tanggal 7-9 Juli 2025 di Bali Nusa Dua Convention Center. Kongres tersebut menjadi ajang pertemuan ilmiah global bagi para peneliti, dokter, pembuat kebijakan, dan aktivis kesehatan untuk berbagi pengetahuan serta praktik terbaik dalam upaya eliminasi lepra.

Dalam kesempatan ini, dr. Rizka Fauziyah membawakan poster berjudul “Correlation of Bacterial Index with Erythema Nodosum Leprosum (ENL) in Leprosy Patients at Sardjito General Hospital Yogyakarta”. Penelitian ini menyoroti hubungan antara jumlah bakteri pada pasien lepra dengan terjadinya reaksi lepra tipe erythema nodosum leprosum (ENL), yang menunjukkan bahwa pasien dengan jumlah bakteri lebih tinggi memiliki risiko lebih besar mengalami ENL.

Sementara itu, dr. Stella Adevita membawakan poster berjudul “Reversal Reaction in Leprosy: The Hidden Epidemic and Its Profound Clinical Implications”. Poster ini membahas mengenai reaksi reversal pada lepra, sebuah kondisi peradangan mendadak akut pada pasien lepra yang dapat menyebabkan kecacatan bila tidak segera ditangani. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pasien lepra tipe borderline borderline dan borderline lepromatous lebih berisiko mengalami reaksi reversal, dan kondisi ini lebih sering terjadi pada laki-laki. Selain itu, lebih dari 20% pasien dengan reaksi reversal sudah memiliki disabilitas derajat 2, dimana terjadi kerusakan saraf permanen yang dapat mengakibatkan cacat fisik. Temuan ini menekankan pentingnya deteksi dini reaksi reversal sehingga pengobatan dapat diberikan secepat mungkin untuk mencegah kecacatan.

Keikutsertaan kedua residen DVE dalam menampilkan penelitiannya menunjukkan kontribusi aktif Departemen Dermatologi dan Venereologi (DV) dalam penelitian lepra serta komitmen untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan nomor 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan kapasitas akademik dan pengembangan ilmu di bidang penyakit lepra.

Gambar 1. Residen DVE, FK-KMK, UGM, dr. Rizka Fauziyah dan dr. Stella Adevita, membawakan poster penelitian pada acara “International Leprosy Congress (ILC) 2025” di Nusa Dua, Bali.

Keywords: SDG 3, SDG 4, Lepra

Penulis: Widya Khairunnisa Sarkowi