Pada 30 Agustus 2025, staf Departemen Dermatologi dan Venereologi (DV), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK), Universitas Gadjah Mada (UGM) hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Seminar AMSA Youth Project (AYP) 2025 yang mengusung tema “Sexually Transmitted Disease: Break the Silence, Beyond the Stigma.” Acara tersebut berlangsung di Auditorium FK-KMK UGM lantai 1.
Dalam kesempatan tersebut, dr. Devi Artami Susetiati, M.Sc., Sp.D.V.E, Subsp.Ven membahas mengenai pentingnya deteksi dini, pencegahan, serta penanganan infeksi menular seksual (IMS). Selain aspek medis, dr. Devi juga menekankan perlunya menghapus stigma yang masih melekat di masyarakat terhadap penderita IMS agar usaha mencari pertolongan medis tanpa rasa takut maupun malu dapat tercapai.
Kegiatan ini menjadi ruang edukasi yang penting, khususnya bagi generasi muda, untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang IMS secara komprehensif. Edukasi ini sejalan dengan Sustainable Development Goal (SDG) nomor 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), yang menargetkan peningkatan kesehatan masyarakat melalui pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, serta SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), dengan memberikan informasi kesehatan berbasis ilmu pengetahuan kepada mahasiswa dan masyarakat umum.
Gambar 1. dr. Devi Artami Susetiati, M.Sc., Sp.D.V.E, Subsp.Ven, sebagai narasumber pada Seminar AMSA Youth Project 2025 di Auditorium FK-KMK UGM.
Keywords: AMSA Youth Project, Edukasi Penyakit Menular Seksual, SDG 3, SDG 4
Penulis: Widya Khairunnisa Sarkowi, Wega Wisesa Setiabudi