Alergi obat merupakan salah satu permasalahan dermatologi yang sering ditemukan dalam praktik klinis sehari-hari. Berbagai macam obat telah diketahui mampu menyebabkan reaksi alergi dengan bentuk dan tingka keparahan yang bermacam-macam. Banyaknya kasus alergi obat yang teerjadi,serta permasalahan mengenai tingginya tingkat morbiditas dan mortalitas akibat reaksi alergi obat yang berat masih menjadi tugas bagi peneliti dan petugas kesehatan yang bergerak dalam bidang alergi.
Dalam upaya meningkatkan manajemen pelayanan pasien dengan alergi obat, serta sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas penelitian mengenai alergi obat, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Yogyakarta, telah bekerja sama dengan tim dermatologi dari National Taiwan University (NTU) hospital yang telah banyak melakukan penelitian dalam bidang alergi obat. Sebagai bentuk dari implementasi dari nota kesepahaman antara NTU hospital dengan RSUP Dr. Sardjito, dan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), pada tanggal 27 September 2018 tim dari NTU hospital telah berkunjung ke RSUP Dr.Sarjito untuk menyelenggarakan simposium dan observasi fasilitas yang telah ada di RSUP Dr. Sardjito/ FK-KMK UGM.
Dalam simposium yang dihadiri oleh sejumlah staff dan residen dari NTU hospital, RSUP Dr. Sardjito dan FK-KMK tersebut, selain diadakan presentasi dari masing-masing center, juga dibicarakan mengenai rencana lanjutan dari kolaborasi riset dalam bidang alergi obat yang akan dilakukan. Pada kesempatan tersebut, Dr. Chia-Yu Chu, dermatologist menyampaikan mengenai kasus-kasus alergi obat yang ditemukan di NTU hospital, serta penelitian-penelitian yang selama ini telah dilakukan di sana. Sebagai perwakilan dari RSUP Dr. Sardjito/ FK-KMK UGM, dr. Sri Awalia Febriana, M.Kes., Sp.KK (K), Ph.D yang juga telah banyak melakukan penelitian di bidang alergi obat, membawakan presentasi mengenai kasus-kasus alergi obat, serta penelitian yang telah banyak dilakukan di RSUP Dr. Sardjito. Dalam diskusi yang dilakukan setelah simposium, juga turut dibahas mengenai kesempatan dan rencana riset kolaborasi yang dapat dilakukan di masa depan. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan kualitas pelayanan, pendidikan dan penelitian akan semakin baik.