BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Dermatologi dan Venereologi memiliki peran penting dalam mencetak tenaga dokter spesialis kulit dan kelamin yang kompeten, profesional, dan mampu menjawab tantangan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja, evaluasi berkelanjutan terhadap lulusan merupakan suatu keharusan.
Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan evaluasi tersebut adalah melalui kegiatan tracer study, yaitu pelacakan jejak lulusan setelah mereka menyelesaikan pendidikan. Tracer study memberikan informasi penting mengenai keterlibatan lulusan di dunia kerja, relevansi kompetensi yang dimiliki terhadap tuntutan profesi, serta masukan terkait penguatan proses pembelajaran dan pengembangan kurikulum.
Bagi Program Studi Dermatologi dan Venereologi, tracer study tidak hanya menjadi alat evaluasi internal, namun juga merupakan bagian dari penjaminan mutu eksternal, akreditasi, serta pertanggungjawaban institusi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan. Melalui tracer study, program studi dapat mengetahui persebaran alumni, waktu tunggu kerja, jenis pekerjaan, tingkat kepuasan terhadap proses pendidikan, dan saran dari alumni untuk perbaikan berkelanjutan.
Survei kepuasan alumni merupakan salah satu instrumen penting dalam rangka evalusi dan peningkatan mutu pendidikan di perguruan tinggi. Pelibatan alumni dalam memberikan umpan balik penting untuk memastikan kesesuaian antara kurikulum, proses pembelajaran dan layanan lainnya dengan kebutuhan nyata di lapangan. Pelporan hasil survei disusun sebagai upaya institusi dalam melakukan penjaminan mutu pendidikan secara berkelanjutan.
Dengan demikian, penyusunan laporan tracer study dan survei kepuasan alumni ini bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang akurat dan sistematis mengenai lulusan PPDS Dermatologi dan Venereologi, guna mendukung pengembangan program studi yang lebih responsif terhadap dinamika kebutuhan layanan kesehatan kulit dan kelamin di Indonesia.
1.2 Tujuan
Pembuatan laporan ini bertujuan untuk:
- Mengetahui profil lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi, termasuk data persebaran, bidang kerja, dan waktu tunggu untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus.
- Mengevaluasi relevansi kurikulum dan kompetensi yang diberikan selama pendidikan terhadap kebutuhan dan tuntutan dunia kerja serta pelayanan kesehatan masyarakat.
- Mengukur tingkat kepuasan lulusan terhadap proses pendidikan, fasilitas, dan pengalaman belajar selama menempuh pendidikan spesialis.
- Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan program pendidikan berdasarkan umpan balik dari para alumni, sebagai dasar untuk perbaikan dan pengembangan program studi.
- Menyediakan data pendukung dalam rangka penjaminan mutu pendidikan, proses akreditasi program studi, dan pelaporan kepada pemangku kepentingan.
- Menilai kecukupan sarana fisik dan teknologi informasi yang disediakan oleh FK-KMK bagi alumni.
- Membangun jejaring alumni untuk mendukung kolaborasi akademik, penelitian, dan pengembangan profesi berkelanjutan di bidang dermatologi dan venereologi.
BAB II
METODOLOGI
2.1 Metode Pengumpulan Data
Tracer Study Program Pendidikan Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi UGM Tahun 2024 merupakan survei yang dilaksanakan secara daring melalui laman SIMASTER UGM, yang telah terintegrasi dengan akun alumni saat masih menjadi peserta pendidikan. Responden dalam tracer study ini adalah seluruh alumni Program Pendidikan Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi yang lulus dan diwisuda pada tahun 2024. Survei kepuasan alumni ditujukan kepada lulusan selama tiga tahun terakhir dengan minimal responden lulusan sebanyak 30% per tahun kelulusan. Periode pengisian tracer study dan survei kepuasan berlangsung mulai bulan April hingga Desember 2024. Alumni dapat mengakses dan mengisi kuesioner melalui link https://ujm.fk-kmk.id/si/survey.
2.2. Daftar Pertanyaan
- Waktu tunggu lulusan untuk bekerja (mendapatkan pekerjaan atau berwirausaha) yang relevan dengan bidang studi
- Kesesuaian bidang kerja lulusan dengan bidang studi
- Level/size institusi tempat kerja lulusan
- Prestasi lulusan di tempat kerja
- Layanan administrasi FK-KMK kepada alumni
- Akses dan kenyamanan prasarana FK-KMK bagi alumni
- Kecukupan sarana fisik dan teknologi informasi FK-KMK bagi alumni
- Biaya Layanan FK-KMK bagi Alumni
Enumerator tracer study dari Program Studi akan secara berkala menghubungi alumni untuk mengingatkan pengisian tracer study, dengan interval pengingat setiap satu bulan sekali selama periode pengisian berlangsung.
2.3. Metode Analisis Data
Sebanyak 5 orang lulusan tahun 2024 mengisi tracer, dan sebanyak 26 orang lulusan mengisi survey kepuasan. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
- Waktu Tunggu Lulusan untuk Bekerja
Dari total 10 lulusan yang mengisi survei, (80%) telah memperoleh pekerjaan dalam waktu kurang dari 6 bulan setelah lulus dan (20%) diatas 6 bulan. Terdapat variasi waktu tunggu antara 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, hingga 6- 8 bulan, yang sebagian besar dipengaruhi oleh proses administratif, seperti penerbitan Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP) yang menjadi prasyarat utama dalam praktik kedokteran spesialis. Hasil ini menunjukkan bahwa lulusan Program Studi Spesialis Dermatologi dan Venereologi memiliki daya serap kerja yang tinggi dan relatif cepat diterima di dunia kerja.
- 2. Kesesuaian Bidang Kerja Lulusan dengan Bidang Studi
Pada survei yang diisi oleh lulusan sebanyak 10 orang (100%) menyatakan bahwa bidang kerja mereka sesuai dengan bidang studi yang ditempuh, yaitu dalam lingkup Dermatologi dan Venereologi. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi yang diperoleh selama masa pendidikan selaras dengan kebutuhan profesi di lapangan, serta bahwa lulusan terserap dalam posisi yang memang sesuai dengan keahlian klinis mereka. Ini merupakan indikator penting bahwa kurikulum program studi telah relevan dan aplikatif terhadap dunia kerja.
3.3.Level Institusi Tempat Kerja Lulusan
Sebanyak 2 lulusan (20%) bekerja di institusi nasional, sementara 8 lulusan (80%) bekerja di institusi regional. Hal ini menggambarkan bahwa lulusan tidak hanya terserap secara optimal, tetapi juga memiliki kapasitas untuk berkontribusi di berbagai tingkatan layanan kesehatan, baik di tingkat nasional maupun regional. Keterlibatan lulusan di institusi nasional menunjukkan daya saing profesional, sedangkan keterlibatan di tingkat regional mengindikasikan pemerataan kontribusi pelayanan spesialis, yang sejalan dengan kebutuhan sistem kesehatan nasional.
3.4.Layanan Administrasi FK-KMK kepada Alumni
Dari 10 orang alumni yang mengisi survei kepuasan, sebanyak 6 orang (60%) lulusan menyatakan layanan administrasi FK-KMK baik, 4 orang (40%) lulusan menyatakan layanan administrasi FK-KMK sangat baik. Pada survei ini tidak ada masukan dari para alumin.
- Akses dan Kenyamanan Prasarana FK-KMK bagi Alumni
Sebanyak 6 orang (60%) lulusan menyatakan akses dan kenyamanan prasarana FK-KMK baik untuk alumni, 4 orang (40%) lulusan menyatakan akses dan kenyamanan prasarana FK-KMK sangat baik untuk alumni. Dalam hal ini tidak terdapat masukan dari para alumni.
- Kecukupan Sarana Fisik dan Teknologi Informasi
Sebanyak 8 orang (80%) alumni menyatakan sarana fisik dan teknologi informasi baik, dan 2 orang (20%) alumni menyatakan sarana fisik dan teknologi informasi sangat baik. Tidak ada masukan dari para alumni
- Biaya Layanan FK-KMK bagi Alumni
Sebanyak 7 orang (70%) lulusan menyatakan biaya layanan FK-KMK UGM bagi alumni baik, 1 orang (10%) menyatakan cukup dan 2 orang (20%) lulusan menyatakan biaya layanan FK-KMK UGM bagi alumni sangat baik.
Hal ini menunjukkan perlu perbaikan biaya layanan FK-KMK bagi alumni, namun memang tidak ada tertulis masukan dan saran dari alumni.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Saran Peningkatan Kualitas
Pada hasil analisis survei alumni tidak ada masukan yang diisi oleh alumni dengan hasil baik dan sangat baik, namun walaupun demikian akan tetap meningkatkan mutu lulusan dan kesesuaian program pendidikan dengan perkembangan dunia kerja, berikut beberapa yang akan ditingkatkan lagi yaitu:
- Percepatan proses administratif pasca kelulusan, seperti STR dan SIP, melalui kerja sama lebih lanjut dengan institusi terkait (Konsil Kedokteran Indonesia, Dinas Kesehatan, dll), agar lulusan dapat segera bekerja.
- Peningkatan pelatihan non-klinis, seperti komunikasi profesional, manajemen praktik, digitalisasi layanan, dan kemampuan adaptasi terhadap sistem informasi kesehatan, untuk mempersiapkan lulusan menghadapi dinamika pelayanan kesehatan modern.
- Penguatan jejaring alumni, baik untuk keperluan pembaruan data tracer study, berbagi pengalaman profesi, maupun pembinaan karier berkelanjutan.
- Evaluasi kurikulum secara berkala berdasarkan hasil tracer study, untuk memastikan keterbaruan materi ajar, relevansi keterampilan, serta kesiapan lulusan terhadap tantangan di lapangan.
- Fasilitasi penempatan kerja lulusan, terutama di wilayah-wilayah dengan keterbatasan tenaga spesialis, guna mendukung pemerataan layanan dermatologi dan venereologi di seluruh Indonesia.